Blog dan Berita

5 Cara Sederhana Membuat Sistem Pangan Indonesia Lebih Berkelanjutan

By September 30, 2019 No Comments

Banyak angka perkiraan pertumbuhan penduduk Indonesia pada beberapa tahun mendatang. Salah satunya yang sumber informasinya berasal dari PBB, bahwa hingga tahun 2063 Indonesia akan terus mengalami peningkatan populasi dengan kisaran angka pada 320-an juta lebih penduduk.

Apa yang bisa kita lakukan agar kita tidak berebut makanan, agar persediaan makanan dapat diakses semua yang membutuhkan, agar makanan yang tersedia adalah makanan yang sehat, dan proses produksinya tidak membuat petani makin miskin?

Inilah 5 cara sederhana yang bisa kita lakukan secara individual untuk berkontribusi mewujudkan sistem pangan nasional yang lebih berkelanjutan:

1. Konsumsi pangan lokal

Jangankan makanan yang diimpor dari luar, makanan yang dihasilkan di daerah Jawa akan menjadi makanan yang mahal bagi penduduk Papua. Mengapa? Karena ada komponen biaya transportasi dari tempat asal diproduksi hingga tiba di tempat tujuan. Tidak itu saja, selain harga jual yang lebih tinggi, juga ada komponen lain yaitu emisi karbon.

Berbeda halnya bila Anda membeli makanan dari petani/produsen lokal, harga jualnya lebih murah, produknya bisa lebih segar, Anda pun berkontribusi pada ekonomi masyarakat di sekitar Anda dan mengurangi dampak emisi karbon pada alam.

Nah, sekarang sedang banyak inisiatif membuat kebun sayur mini di rumah. Kenapa tidak mencobanya? Pilih beberapa sayur atau tanaman bumbu yang Anda sering gunakan dan mulailah menanam!

2. Kurangi limbah makanan

Siapkan dan masak makanan Anda sendiri. Sudah pasti lebih hemat, kemudian Anda tahu pasti apa kandungan dan cara memasak makanan tersebut. Dengan begitu Anda dapat memastikan hanya bahan-bahan yang paling Anda perlukan yang akan Anda gunakan. Ini akan dapat mengurangi limbah bahan makanan yang tidak perlu dan konsumsi makanan berlebihan.

Coba menu berantai. Misal masak ayam, ambil kaldunya untuk membuat sup atau . Dagingnya bisa untuk dibuat opor, atau disuwir untuk jadi lauk bubur ayam atau mie ayam. Sayur sup tidak harus dihabiskan semuanya, tapi bisa untuk dibikin capcay, ditambah potongan kecil-kecil daging ayam.

Beli persediaan pangan (stok) secukupnya, terutama sayur/buah segar, tidak perlu berlebihan. Menyimpan di kulkas terlalu lama hanya akan membuatnya menjadi tidak segar dan nilai gizinya berkurang.

Bila masih ada sampah makanan sisa, coba manfaatkan sebagai kompos. Membuang sampah basah ke tempat pembuangan akan menyebabkan polusi karbon, karena sampah makanan akan mengeluarkan gas metan (salah satu gas rumahkaca).

3. Sesuaikan menu dengan musim

Godaan untuk mengonsumsi buah atau sayur tertentu sepanjang waktu merupakan salah satu alasan mengapa ada produk makanan impor. Ada permintaan, ada barang.

Kalau kita dapat mengendalikan keinginan makan jenis makanan tertentu dan menyesuaikan menu sehari-hari dengan musim sayur/buah, kita akan memiliki menu yang bervariasi dan lebih sehat.

Selain itu kita akan sangat menghargai momen musim tertentu dan menikmatinya.

4. Ketahui harga asli dari sebuah produk

Jangan sembarangan tergiur harga murah! Harga asli dari sebuah produk pangan bukan sekedar yang tertera di label atau sejumlah yang disebutkan pedagang.

Mulailah berpikir bahwa harga asli akan mencakup dampak yang bisa ditimbulkan dalam aspek sosial dan lingkungan. Bisa saja sebuah produk dijual dengan harga murah tetapi produksinya merusak lingkungan dan menyebabkan kerugian bagi banyak orang.

Pertimbangkan dampak yang tak terlihat ini dalam membeli produk.

5. Dukung prinsip adil dalam perdagangan pangan

Bayangkan setiap kali Anda berbelanja, misal beras, minyak goreng, gula, madu, kopi, garam, atau camilan, Anda berpikir sejenak dari mana bahan pangan itu dihasilkan, bagaimana pangan itu diproduksi dan bagaimana kehidupan mereka yang menanam dan menghasilkan pangan itu.

Prinsip perdagangan adil memerhatikan kesejahteraan dan hak-hak petani/produsen dan bagi bumi. Perdagangan adil menjamin petani/produsen menjual dengan harga yang menguntungkan serta menjaga stok secara jangka panjang.

Itulah 5 cara sederhana untuk membantu mewujudkan sistem pangan nasional yang lebih berkelanjutan. Tentu saja lebih mudah langsung seruput minuman dengan sedotan plastik yang disediakan pedagang atau makan di pinggir jalan daripada ke mana-mana membawa sedotan stainless, atau bawa wadah makan sendiri kan ya? Mendukung sistem pangan berkelanjutan memang tidak mudah.

Ketika Anda berkomitmen untuk membeli makanan yang diproduksi secara lokal dengan prinsip-prinsip sehat, adil dan lestari, bisa jadi Anda akan kehilangan kenyamanan, kadang-kadang kepraktisan, bahkan mungkin waktu dan uang Anda.

Tetapi jika Anda mau melakukannya, percayalah generasi mendatang akan sangat berterima kasih kepada Anda, karena Anda telah mewariskan bumi yang sehat kepada mereka!

Leave a Reply

WordPress Lightbox