KONSORSIUM
Hivos
Hivos memimpin manajemen proyek dan mengoordinasikan kemitraan serta bantuan teknis dan peningkatan kapasitas bagi semua anggota konsorsium #PanganBijakNusantara. Hivos berperan dalam kegiatan lobi dan advokasi di tingkat lokal dan nasional, terutama dalam pembentukan forum pemangku kepentingan sistem pangan.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN)
AMAN mendampingi produksi kopi dari komunitas adat yang juga merupakan anggota AMAN di Kabupaten Enrekang, Toraja Utara dan Tana Toraja di Sulawesi Selatan. AMAN juga mendokumentasikan proses pengelolaan dan pengolahan kopi tersebut berdasarkan standar sistem penjaminan partisipatif (PGS). Kopi dari Toraja dan Enrekang memiliki reputasi kualitas yang mendunia. Dokumen PGS akan digunakan sebagai contoh (role model) yang bisa diduplikasikan di komunitas-komunitas adat lainnya di Indonesia.
WWF-Indonesia
WWF-Indonesia berperan dalam mengoordinasikan kegiatan kampanye #PanganBijakNusantara secara nasional untuk memengaruhi pola konsumsi dan produksi agar lebih lokal, adil, sehat, sehat dan lestari. WWF-Indonesia ikut berkontribusi dalam pencapaian target produksi di area pendampingannya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat, melalui penguatan kapasitas, edukasi dan penerapan sistem pengawasan mutu internal (ICS) dan sistem penjaminan partisipatif (PGS), dan bekerja sama dengan perempuan produsen dan pedagang di pasar lokal. WWF-Indonesia juga mempromosikan pangan bijak kepada pihak ritel dan mendorong kebijakan dan inisiatif pemerintah lokal untuk mendukung pangan bijak, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara.
Non-Timber Forests Products-Exchange Programme Indonesia (NTFP-EP Indonesia)
NTFP-EP Indonesia berperan dalam mempromosikan sistem penjaminan partisipatif (PGS) untuk komoditas terpilih yaitu kopi, madu hutan, sagu, garam krosok, minyak kelapa dan beras dari komunitas produsen pangan bijak. NTFP-EP Indonesia akan melakukan penelitian siklus hidup produk (life cycle analysis) dari produk terpilih yaitu kopi, madu hutan, sagu, minyak kelapa dan beras. NTFP-EP Indonesia akan mengoordinasikan partisipasi bersama semua anggota konsorsium dalam Festival PARARA yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, sebagai momentum dan kesempatan untuk kampanye #PanganBijakNusantara.
Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK)
ASPPUK bertanggung jawab untuk membantu skema mikro-finansial kepada Perempuan dalam Usaha Kecil, berupa bantuan teknis dan pendanaan, mendorong diadopsinya standar sistem penjaminan partisipatif (PGS) dan menciptakan peluang pasar bagi produk-produk yang dihasilkan di area pendampingan, terutama minyak kelapa murni, gula aren dan garam krosok, di Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara dan Jawa Tengah. Bersama Hivos, ASPPUK akan melakukan advokasi di tingkat lokal dan nasional untuk mempromosikan konsumsi dan produksi berkelanjutan.