Dalam kerangka UN Food System Summit 2021, pada tanggal 30-31 Agustus 2021, anggota Platform Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia dan konsorsium Pangan Bijak Nusantara yaitu: Center for International Forestry Research (CIFOR), EntreVA, Food and Land Use (FOLU) Coalition, HIVOS, Koalisi Rakyat untuk Ketahanan Pangan (KRKP), World Resources Institute (WRI) Indonesia, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Yayasan Mantasa, dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), didukung oleh Program SWITCH Asia dari Uni Eropa dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menyelenggarakan Dialog Independen Sistem Pangan Nusantara. Dialog virtual ini dihadiri oleh pelaku dan pemangku kepentingan pangan, termasuk didalamnya petani, pemuda, perempuan, dan masyarakat adat dari berbagai wilayah di Indonesia. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan mempertimbangkan pembagian wilayah ekoregion, sejarah, budaya dan karakteristik sistem pangan di Indonesia, yaitu: i) Kota besar (jumlah penduduk diatas 1 juta jiwa), ii) Sumatera; iii) Jawa dan Bali; iv) Kalimantan; v) Sulawesi vi) Maluku dan Papua, vii) Nusa Tenggara.
Pada dialog dua hari ini, peserta saling berbagi pengalaman dan pembelajaran dari praktik praktik dalam sistem pangan lokal di Indonesia, mendiskusikan tantangan dan potensi solusi untuk mewujudkan sistem pangan Indonesia yang berkelanjutan, sehat, adil dan tangguh. Publikasi ini merupakan rangkuman dialog yang diperkaya dengan data dan pendalaman dengan beberapa pihak.
